Pemuda sekarang adalah pemimpin di masa depan. Pemuda merupakan garda depan
dalam pembangunan bangsa. Namun, pemberitaan di media massa membuat harapan
kita terhadap peran pemuda di masa mendatang mulai memudar. Kenakalan pemuda seperti kecanduan narkotika, kecanduan pornografi,
sex bebas, dan tawuran antar pelajar merajalela di tanah air. Hal itu merupakan
noda hitam pemuda saat ini yang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian.
Pemuda sekarang dimanjakan
oleh teknologi. Khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Internet sudah
menjadi kebutuhan pokok pemuda saat ini khusunya mahasiswa. Tugas-tugas
perkuliahan menuntut mereka untuk mencari banyak referensi di internet. Itu
adalah salah satu sisi positif internet.
Namun, ibarat pisau
bermata dua. Internet juga memiliki dampak negatif. Kebebasan mengakses situs
di internet bisa menjerumuskan mahasiswa itu sendiri. Situs-situs perjudian,
pornografi, kencan online, adalah situs yang sebaiknya dihindari pemuda. Karena
situs itu hanya menawarkan kesenangan semu (baca: sesaat). Situs-situs itu diduga
menyebabakan munculnya tindakan kriminal di dunia nyata. Seperti kasus
penculikan, pencurian, pemerkosaan, dan bahkan bisa menjurus pada pembunuhan.
Kasus tersebut banyak diberitakan media massa.
Pemerintah perlu kita
acungi jempol khususnya kementerian komunikasi dan informatika. Karena
pemerintah telah berhasil memblokir situs tersebut agar tidak bisa diakses
lagi. Hal itu merupakan trobosan baru dari pemerintah yang harus dipertahankan.
Karena situs itu banyak membawa kerugianya dari pada manfaatnya bagi bangsa.
Apabila kita sudah
terlanjur terjebak situs-situs negatif di dunia maya. Kita bisa menggantikan
kebiasaan buruk di dunia maya dengan berinternet secara sehat. Salah satunya yakni
kita bisa menuliskan ide/pemikiran kita di media online. Manfaatnya ide-ide
yang kita tulis di media online bisa dibaca oleh banyak orang. Harapan kita
tulisan itu bisa memberikan pencerahan bagi pembaca. Hal itu merupakan kepuasan
tersendiri dalam menulis.
Eki Tirtana Zamzani,
Mahasiswa Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar