Terimakasih anda telah mengunjungi blogku http://etzcoy.blogspot.com/ semoga blogku ini bisa bermanfaat bagi pembaca^. Amin . . .

Kamis, 26 Mei 2011

Tugas Evaluasi

KISI-KISI MOTIVASI BERPRESTASI

DIMENSI

NOMOR PERNYATAAN

JUMLAH

POSITIF

NEGATIF

1. Berusaha unggul

2. Menyelesaikan tugas dengan baik

3. Rasional dalam meraih keberhasilan

4. Menyukai tantangan

5. Menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses

6. Menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi, umpan balik, dan resiko tingkat menengah

1,2

4

7,8

10

13,14

17,18

3

5,6

9

11,12

15,16

18,20

3

3

3

3

4

4

Jumlah Pernyataan

10

10

20

KISI-KISI STRES BELAJAR

NO.

DIMENSI

INDIKATOR

NOMOR SOAL

1.

2.

3.

Tanggapan

Psikologis terhadap kendala

dan tuntutan)

Tanggapan Fisik

(akibat tuntutan)

Tanggapan Persepsual

(terhadap pencapaian)

a. Perasaan cemas

b. Khawatir

c. Takut

d. Tidak senang

e. Perasaan terganggu

f. Lepas Kendali

a. Rasa lelah

b. Jantung berdebar

c. Rasa sakit

d. Tekanan darah terganggu

a. Tanggapan dan keyakinan

1

2,3

4,5

6, 7

8,9

10,11

12,13

14

15

16,17

18,19,20

Keterangan: Nomor ganjil adalah pernyataan positif dan nomor genap pernyataan negative.

Contoh angket motovasi berprestasi:

No

Pernyataan

SS

SR

KK

J

TP

1

Saya bekerja keras agar prestasi saya lebih baik baripada teman- teman

3

Saya menghindari upaya mengungguli prestasi teman-teman

4

Saya berusaha untuk memperbaiki kinerja saya pada masa lalu

5

Saya mengabaikan tugas-tugas sebelum ada yang mengatur

Contoh angket Stress belajar:

NO.

PERNYATAAN

SS

SR

KK

J

TP

1.

4.

8.

19.

Saya percaya terhadap kemampuan saya di sekolah.

Saya takut ranking saya turun.

Saya kehilangan nafsu makan setiap menghadapi tuntutan tugas.

Saya gembira ketika sedang menyelesaikan tugas

TUGAS:

1. Setiap kelompok membuat angket motivasi berprestasi dan angket stress belajar, masing-masing 20 butir (butir soal no. ganjil pernyataan positif dan nomor genap pernyataan negatif

2. Dikumpulkan pada perkluliahan terakhir, yaitu tanggal 9 Juni 2011, dijadikan satu dengan tugas sebelumnya, yaitu mengembangkan butir soal dan analisisnya.

3. Urutan laporan sebagai berikut:

i. Halaman judul yang memuat identitas kelompok

ii. Kisi-kisi soal tes pilihan ganda dan uraian

iii. Soal pilihan ganda dan uraian (sebelum revisi)

iv. Kunci jawaban pilihan ganda dan pedoman penskoran

v. Hasil telaah antar kelompok (menggunakan kartu telaah)

vi. Soal pilihan ganda dan uraian setelah

vii. Jawaban pilahan ganda masing-masing siswa

viii. Perhitungan reliabilitas soal (yang dianalisis khusus pilihan ganda) menggunakan rumus korelasi produk momen

ix. Analisis butir soal setiap butir soal (Analisis meliputi dua hal, yaitu tingkat kesukaran butir dan daya pembeda), bisa menggunakan format berikut.

No Soal

Tingkat kesukaran

Daya Pembeda

Rangkuman

x. Angket motivasi belajar

xi. Angket strees belajar

xii. Kesimpulan (jika dipandang Perlu)

Tugas dikumpulkan pada perkuliahan terakhir (tanggal 9 Juni 2011)

Selamat bertugas.

Senin, 16 Mei 2011

Prestasi Akademik

  1. Juara Harapan II Kelompok Beregu Lomba Cerdas Cermat Perpajakan Tingkat SMA Se-Wilayah DJP Jawa Timur II, 29 Nopember 2007 Convention Hall, Sun City Sidoarjo.
  2. Juara II Mata Pelajaran Matematika dalam Olimpiade Mata Pelajaran yang diselenggarakan pada Tanggal 14-16 April 2008 di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto.

Prestasi

  1. Prestasi Akademik
  2. Prestasi Non Akademik

Sabtu, 14 Mei 2011

Profilku


Tanda Astrologi : Virgo

Alamat : JL. Sekarputih No. 681b Mojokerto, JL. Gayungsari Barat Gang 7 No. 6 Surabaya.

No Hp : 085731058789

Email : etz_coy@yahoo.co.id

Prinsip Hidup : Hadapilah kehidupan kita ini dengan keikhlasan, selama kita bersyukur apapun pekerjaan kita insyaallah di ridloi Allah SWT, dengan ridlo Allah SWT hidup bisa menjadi lebih barokah. Di dunia ini tidak ada pekerjaan (memperoleh gajinya secara halal) yang hina kecuali anggapan dari diri kita sendiri kalau menganggap pekerjaan itu hina ( ngutip ucapan figur kickandy tanggal 22 Juli 2011 )

" Buat Rencana Kehidupan Anda, Kalau Tidak Anda Akan Menjadi Bagian Rencana kehidupan Orang Lain " ( Ngutip ucapan figur kickandy tanggal 30 Oktober 2011 )

Mengenai Saya

Eki Tirtana Zamzani, lahir di Mojokerto, Jawa Timur hari Senin pon tanggal 2 September tahun 1991. Anak pertama dari pasangan suami istri Suheriyanto dan Khotimah. Mempunyai dua adik yang imut dan lucu-lucu seperti kakaknya ^_^he he. Adik yang pertama perempuan bernama Kharisma Zahrotul Afdil Aini kelahiran tahun 1995 sedangkan adik yang kedua laki-laki bernama Muhammad Abdillah Alfaris kelahiran tahun 2008. Pendidikan dasar sampai menengah diselesaikan dikota kelahiranya Mojokerto. Pendidikan dasar diselesaikan di MI Darul Huda kota Mojokerto. Pendidikan menengah pertama diselesaikan di SMP Negeri 7 kota Mojokerto. Pendidikan sekolah menengah atas diselesaikan di SMA Negeri 2 kota Mojokerto. Sekarang aktif sebagai Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Mulai bulan Maret 2011 sampai sekarang sambil bekerja sebagai Office Boy di kantor badan pimpinan propinsi Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia( ASKUMINDO) propinsi jawa timur.

Hobiku

Hobi saya adalah menulis. Dunia yang jauh sekali dari kehidupan saya selama ini. Ayah saya bukan seorang penulis begitu pula dengan ibu saya. Dalam diri saya tidak ada setetes pun darah-darah seorang penulis. Saya menulis karena kebutuhan bukan keterpaksaan. Sesuatu yang dipaksa pasti hasilnya tidak akan bisa optimal. Begitu juga dengan menulis, ide-ide menulis akan lahir dengan sendirinya ketika kondisi lingkungan disekitar kita menganjurkan kita untuk menulis. Saya setuju dengan pendapat seorang penulis kalau menulis itu merupakan panggilan hidup. Ketika kita melihat suatu realita kehidupan disekeliling kita yang tidak sesuai dengan harapan kita. Maka menulis adalah salah satu jalan pemberontakan kita. Dengan menulis kita juga dapat mengungkapkan apa yang ada dalam isi hati kita dengan sebebas-bebasnya.

Saya biasanya menulis artikel-artikel opini. Tapi saya juga senang menulis diary( baca: pengalaman pribadi ) ketika ada sesuatu pengalaman dalam hidup saya yang begitu berkesan. Entahlah ketika menjadi mahasiswa kok saya begitu senang dengan dunia tulis-menulis. Padahal pada waktu SMA dulu saya tidak begitu tertarik dengan menulis. Keterampilan menulis saya peroleh secara otodidak. Artinya jujur selama ini, saya belum pernah mengikuti diklat( pelatihan ) jurnalistik sama sekali. Saya belajar teori menulis biasanya dari internet dan buku-buku yang saya pinjam dari perpustakaan kampus. Di sana banyak sekali teori-teori manulis artikel yang begitu bermanfaat dan memotivasi saya dalam menulis.

Saya percaya bahwa keterampilan menulis bisa kita peroleh jika kita tidak mudah menyerah, telaten, dan tidak bosan dengan menulis. Saya menulis biasanya siang hari. Tapi saya pernah mencoba menulis di pagi hari ketika tubuh masih fresh-freshnya dan pikiran masih jernih. Hasilnya sungguh luar biasa. Membuat tulisan saya bisa lebih hidup. Membuat kalimat pembuka yang biasanya sangat sulit sekali. Ketika menulis dipagi hari ada saja ide-ide baru yang muncul dalam pikiran saya.

Suatu saat saya berharap bisa menulis novel tentang perjalanan hidup saya dan semua hal yang berkesan dalam hidup saya baik suka maupun duka. Dengan diselingi sebuah hiburan yakni kisah asmara saya. ^_^ he he he. Semoga Allah SWT mengijinkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Selasa, 10 Mei 2011

"Demam" UJIAN NASIONAL




Oleh: Eki Tirtana Zamzani

“Ujian Nasional”, kebijakan pendidikan yang selalu menuai kontroversi di tengah-tengah masyarakat pada setiap penyelenggaraanya. Sebagai alat ukur terakhir pendidikan dalam menilai keberhasilan peserta didik selama tiga tahun belajar di sekolah. Unas mampu memanaskan dunia pendidikan kita. Para pakar pendidikan sibuk mengkritisi kebijakan unas yang dirasa tidak adil untuk siswa. Sementara kementerian pendidikan selaku pembuat kebijakan unas, tetap mempunyai pendirian yang kuat untuk tetap mempertahankan unas. Para guru, siswa dan orang tua akhirnya hanya bisa pasrah menerima keadaan. Demam “ujian nasional” begitu terasa pada mingu-mingu ini. Semua media massa di tanah air serempak memberitakan pelaksanaan unas tahun ini. Untuk jenjang SMA di mulai pada tanggal 18/04/2011 dan jenjang SMP di mulai pada tanggal 25/04/2011.

Para guru dan orang tua cemas akan nasib anak-anaknya dalam pelaksanaan unas tahun ini. Sekolah selama tiga tahun ditentukan dengan UN(Ujian Nasional), US(Ujian Sekolah), dan nilai rapor selama lima semester. Penilaian kelulusanya yakni gabungan antara nilai UN yang diselenggarakan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) dan nilai ujian sekolah (US) yang mengakomodir rata-rata nilai rapor semester 1 sampai dengan 5 untuk SMP dan SMA. Bobot untuk ujian nasional yang pada tahun-tahun sebelumnya sebesar 100% untuk mengukur kelulusan siswa. Kini dengan kebijakan baru kementerian pendidikan nasional bobot ujian nasional berubah menjadi 60%. Sisanya yang 40% adalah gabungan nilai (US) dan nilai rapor. (kutipan di ambil dari situs http://ujiannasional.org/paket-soal-un-2011.htm pada tanggal 22/04/2011 dengan beberapa perubahan)

Tradisi Mencontek

Hal ini ternyata masih membuat was-was siswa kelas IX SMP dan XII SMA. Karena soal ujian nasional pada tahun ini ada 5 tipe soal yang berbeda dalam setiap ruangan ujian. Dan masing-masing ruangan berisi maksimal 30 siswa. Dampaknya membuat cemas hati para orang tua, guru, dan terutama siswa yang akan menghadapi ujian nasional. Nasib mereka kini ada di ujung tanduk. Kebiasaan buruk contek-mencontek yang sudah begitu membudaya dan mendarah daging di dunia pendidikan kita. Rasa-rasanya akan sulit menyelamatkan nasib mereka dalam pelaksanaan ujian nasional tahun ini.

Bekal untuk menghadapi ujian adalah persiapan yang baik dan matang dengan cara rajin belajar. Tapi mencontek sudah menjadi tradisi dan senjata pamungkas sebagian besar peserta didik di Indonesia ketika menghadapi ujian. Mereka lebih mementingkan hasil daripada proses. Artinya mereka menginginkan hasil yang baik tapi tanpa bekerja keras. Akibatnya mereka pun menghalalkan segala cara agar bisa lulus dan memperoleh nem yang tinggi dalam ujian nasional.

Budaya mencontek sebenarnya dimulai dari kebiasaan buruk pada saat proses belajar mengajar di kelas. Pada mulanya mereka menelan mentah-mentah materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya tanpa persiapan belajar terlebih dahulu di rumah. Ketika guru selesai menjelaskan materi dan bertanya pada muridnya, “ Apakah ada yang di tanyakan anak-anak? Karena mereka belum belajar sama sekali di rumah. Ya akhirnya mereka pun bingung apa yang harus di tanyakan pada gurunya. Diam menjadi jawaban yang aman. Diam di rasa bisa menyembunyikan kebingungan. Tapi sebenarnya kebingungan yang tidak di tanyakan akan menjadi ketidakbisaan. Ketidakbisaan ini berlanjut ketika syarat penguasaan materi pelajaran sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya saling berhubungan. Sehingga akhirnya ketidakbisaan ini pun menumpuk menjadi satu. Ketika guru memberikan tugas akhir menjelang ulangan harian. Akhirnya situasilah yang memaksakan mereka untuk mencontek tugas pada teman yang lebih pandai. Tradisi mencontek akhirnya tercipta dan tumbuh subur di dunia pendidikan kita.

Ketika menghadapi ulangan harian mereka masih bisa terselamatkan jika waktu ujian duduk dekat dengan teman yang lebih pandai. Ada sebuah gurauan dari guru saya waktu Sekolah Menengah Atas dulu yakni, “Posisi menentukan prestasi”. Sungguh gurauan ini selain agak kocak dan lucu memang pada waktu pelaksanaan ulangan harian sering terbukti kebenaranya. Dengan catatan pengawasanya tidak terlalu ketat saat mengawasi ulangan harian. Teman-teman yang dalam proses belajar mengajar di kelas terlihat biasa-biasa saja tapi hasil nilai ulangan harianya begitu istimewa. Selidik cari selidik ternyata posisi waktu ulanganya begitu strategis yakni dekat dengan sang bintang kelas.

Bagi siwa yang hanya mengandalkan posisi tempat duduk yang setrategis( baca: dekat dengan teman yang pandai). Untuk ujian nasional kali ini mereka harus siap-siap gigit jari. Karena peluang mereka untuk mencontek dirasa sangat kecil sekali. Peluangnya hampir mendekati nol alias tidak mungkin lah mencontek temanya. Karena selain soalnya yang berbeda ada lima jenis soal dalam tiap kelas. Juga ada pengawas independent dari PTN( Perguruan Tinggi Negeri) yang rata-rata memiliki komitmen yang tinggi dalam mengawasi unas. Serta pengawas silang, yakni guru di suatu sekolah tidak diperkenankan menjadi pengawas di sekolahnya sendiri, tetapi harus menjadi pengawas di sekolah lain(http://ujiannasional.org/paket-soal-un-2011.htm di akses 22/04/2011). Hal ini tentunya tidak akan ada kerja sama antara guru dan siwa di sekolahan tersebut.

Kelebihan dan Kelemahan Unas

Ujian nasional memang selalu memberikan kesan tersendiri dalam dunia pendidikan kita. Unas dirasa memiliki dampak yang sungguh luar biasa bagi siswa. Siwa-siswa yang dulunya malas belajar. Karena unas sangat menentukan masa depanya akhirnya mereka pun jadi tertarik untuk belajar. Kegiatan keagamaan jadi hidup dan sering diadakan di sekolah-sekolahan. Kegiatan-kegiatan islami seperti dzikir, istighotsah dan shalat duha bersama sebelum jam belajar mengajar dimulai jadi rutin dilakukan siswa mendekati unas. Kegiatan spiritual ini bermanfaat sekali karena memberikan kekuatan rohani pada siswa yang akan menjalani ujian nasional. Ketika saya mendengarkan khutbah shalat jum’at pada tanggal 22 April 20011 di Masjid Al-Akbar Surabaya dengan khatib Prof. Dr. H Ahmad Zahro M.A. Dalam khutbah beliau dengan tema “meraih ketenangan hidup dengan qona’ah“. Beliau mengatakan bahwa manusia itu hanya bisa berusaha yang menentukan adalah sepenuhnya hak preogratif Allah SWT. Setelah berusaha semaksimal mungkin baru kita boleh bertawakal(baca: berserah diri) kepada Allah SWT. Sama halnya dengan unas, siswa hanya bisa berusaha dengan cara rajin belajar dan harus dibarengi dengan berdo’a tentunya. Hal ini sesuai dengan Firman-Nya yakni, “ Mohonlah kepada-ku. Aku pasti mengabulkan permohonanmu...”(Q.S. Al mu’min, 40;60). Untuk hasilnya biarkanlah Allah yang menentukan yang terbaik untuk kita. Saya percaya bahwa proses yang baik pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Di sisi lain unas dirasa tidak adil dalam mengeksekusi nasib seorang pelajar yang hanya ditentukan dengan mengerjakan soal pilihan ganda. Dengan kuota waktu hanya sekitar satu minggu tapi begitu menentukan masa depanya. Mengerjakan soal unas tidak semudah yang dibayangkan. Yakni hanya menghitamkan lembar jawaban komputer(LJK). Tetapi dibalik menghitamkan LJK itu terdapat resiko yang terlalu besar yang harus ditanggung siswa bila salah dalam menghitamkan jawabanya. Hal ini tentu menjadi tekanan tersendiri dalam diri siswa. Jika siswa itu tidak bisa menghilangkan tekanan tersebut. Bukanya tidak mungkin, hal ini tentunya bisa menjadi beban tersendiri. Dan bisa menjadi faktor X penyebab kegagalan yang tidak diharapkan sebelumnya. Siswa yang pandai pun tidak ada jaminan bisa berhasil lulus dalam ujian nasional. Semoga berita duka mengenai siswa yang berhasil menjuarai olimpiade internasional. Sosok pahlawan yang bisa mengharumkan nama bangsa indonesia di kanca internasional. Ternyata pada waktu penentuan kelulusan tidak lulus dalam ujian nasional tidak terulang kembali pada unas tahun 2011 kali ini.

Sumber: majalah bulanan ideal edisi ke-2 Mei 2011 halaman 17-18

Catatan: artikel asli sebelum di edit redaktur majalah ideal

Eki Tirtana Zamzani. Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah(Keguruan dan ilmu Pendidikan) IAIN Sunan Ampel Surabaya Jurusan Pendidikan Matematika(PMT). Tinggal di http://etzcoy.blogspot.com.

Alamat : Jl. Gayungsari barat gang VII no. 6 Surabaya

No. HP : 085731058789