Terimakasih anda telah mengunjungi blogku http://etzcoy.blogspot.com/ semoga blogku ini bisa bermanfaat bagi pembaca^. Amin . . .

Rabu, 01 Juni 2011

Pesona Budaya Trowulan



Oleh: Eki Tirtana Zamzani

Kerajaan Majapahit pada masa jayanya meliputi wilayah Nusantara bahkan meluas sampai seluruh Asia tenggara. Bukti beberapa artefak dan puluhan situs arkeologi yang di jumpai di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ini. Bisa dijadikan sebagai saksi nyata kekuasaan Kerajaan Majapahit di masa lampau. Pembaca bisa melihat bukti tersebut di museum balai penyelamatan arca di Trowulan. Disana ada banyak sekali gambar, patung, dan simbol-simbol tulisan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di Trowulan adalah mulai dari bangunan candi hingga kolam segaran yang menjadi sumber kehidupan rakyat Trowulan di masa lampau. Untuk bangunan candi meliputi candi jati pasar (gapura wringin lawang), candi brahu, candi tikus, candi gentong dan candi bajang ratu. Serta ada juga objek wisata yang begitu terkenal yakni Patung Budha Tidur berukuran jumbo.

Untuk bangunan pertama yang biasanya dikunjungi wisatawan yakni Gapura wringin lawang. Dengan merogoh kocek sebesar dua ribu perak untuk biaya parkir. Wisatawan sudah bisa masuk ke lokasi bersejarah ini. Bangunan ini berlokasi di dukuh wringin lawang, desa jati pasar, kecamatan trowulan. Terbuat dari batu bata merah dengan ukuran panjang 13 meter, lebar 11.5 meter, dan tinggi 15.5 meter. Bangunan ini bukan candi melainkan sebuah gapura. Di sebut Gapura wringin lawang karena bentuknya gapura, yakni seperti pintu (lawang: dalam bahasa jawa) dan didekatnya dulu tumbuh pohon beringin (wringin: dalam bahasa jawa). Bangunan ini berfungsi sebagai gerbang luar dari suatu kompleks bangunan lainya.

Salah satu candi yang berada di trowulan adalah candi brahu. Dengan merogoh kocek sebesar dua ribu perak untuk biaya parkir. Wisatawan sudah bisa menikmati keindahan candi brahu yang begitu mempesona. Candi ini terletak di dusun bejijong, desa bejijong, kecamatan Trowulan. Terbuat dari batu bata merah dengan ukuran panjang 22.5 meter, lebar 20.7 meter, dan tinggi 25.7 meter. Menurut warga sekitar, pembuatnya dahulu saat melekatkan batu bata untuk menyusun candi dengan menggunakan kuning telur. Candi ini sangat unik berdenah bujur sangkar dengan penampilan di keempat sisinya dan arahnya menghadap ke barat. Candi brahu terlihat begitu indah karena dikelilingi dengan flora dan fauna yang begitu mempesona. Floranya berupa taman-taman bunga yang begitu indah. Dan faunanya adalah beberapa pasang kupu-kupu yang bermain di sekitar taman. Menurut sumber yang berupa tulisan dari museum balai penyelamatan arca di trowulan, Candi brahu berfungsi sebagai makam brawijaya I-IV.

Di daerah trowulan juga ada wihara yang begitu terkenal. Wihara itu adalah Mahavihara Mojopahit. Lokasinya terletak di desa bejijong. Di wihara itu ada bangunan Patung Budha Tidur berukuran jumbo dengan warna kuning keemas-emasan. Patung Budha tidur ini biasanya dimanfaatkan sebagai objek wisata. Sehingga para wisatawan pun merasa belum ke Trowulan bila belum mengunjungi Patung Budha Tidur ini. Sebagai kenang-kenangan untuk dokumentasi, wisatawan pun menjadi fotografer dadakan. Mereka berfoto bersama dengan teman ataupun keluarga di dekat Patung Budha tersebut.

Bagi wisatawan yang memiliki hobi memancing. Mereka bisa menyalurkan hobinya dikolam segaran. Dikolam ini wisatawan bisa memancing sepuasnya tanpa dipungut biaya sepeser pun. Kolam segaran pada masa kerajaan majapahit dimanfaatkan sebagai bendungan air. Airnya dimanfaatkan penduduk sebagai pengairan untuk sawah, mencuci baju, mandi, dan lain-lain.

Ternyata peninggalan Kerajaan Majapahit ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Trowulan. Karena menjadi salah satu daerah peninggalan Kerajaan Majapahit. Trowulan menjadi objek wisata sejarah yang begitu diminati baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi warga Trowulan. Sehingga tidak begitu mengherankan sebagian besar mata pencahrian hidup warga Trowulan yakni sebagai pengrajin patung, pembuat sovenir, pedagang di dekat objek wisata, dan juga pemandu wisata.

Dokumentasi Foto:



Museum Balai Penyelamatan Arca


Ekik De Dragon


Patung Budha Tidur

Candi Brahu

Gapura Wringin Lawang

Sumber: majalah bulanan ideal Edisi Ke-4 Bulan Juli 2011 halaman 35-36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar