Terimakasih anda telah mengunjungi blogku http://etzcoy.blogspot.com/ semoga blogku ini bisa bermanfaat bagi pembaca^. Amin . . .

Kamis, 28 Juli 2011

Keluargaku Kangen ^_^




Foto Eki di Pacet





Selasa, 19 Juli 2011

"Matematika" Pondasi dalam Al-Qur’an

Oleh: Eki Tirtana Zamzani

  1. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah Kitab Suci umat islam yang akan selalu terpelihara keaslianya sampai hari kiamat kelak. Al-Qur’an berbeda dengan Kitab Suci umat beragama lain. Al-Qur’an tidak akan pernah lenyap dari muka bumi. Meskipun orang-orang kafir berusaha melenyapkan Al-Qur’an dari muka bumi. Usaha mereka pasti akan sia-sia karena kitab suci Al-Qur’an dihafal oleh para hafidz (Penghafal Al-Qur’an) dari juz ke-1 sampai juz ke-30. Dalam Fiman-Nya Allah SWT berjanji akan selalu menjaga keaslian Al-Qur’an.

Matematika diyakini sebagai salah satu tanda Allah dalam menjaga keaslian Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an yakni Kitab Suci Al-Qur'an mengajarkan pembacanya bahwa "Tuhan menciptakan sesuatu dengan hitungan teliti' (al-Jinn 72: 28). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Allah dalam menciptakan Al-Qur’an juga menggunakan hitungan (matematika). Matematika ibarat sebuah “pondasi”(bangunan dasar) dalam menciptakan Al-Qur’an. Jadi apabila ada orang iseng yang memalsukan Al-Qur’an pasti akan terlihat dan segera terbongkar. Karena di dalam Al-Qur’an terdapat pengkodean matematika yang begitu tertata rapi.

Menurut buku digital yang saya baca judulnya adalah “Matematika Alam Semesta” ditulis oleh Arifn Muftie. Berdasarkan kajian mutakhir atas Al-Qur'an, ditemukan bahwa Sang Pencipta Al-Qur'an dan Alam Semesta menjaga dan memelihara Kitab Mulia ini, antara lain, dengan sistem kodetifikasi berbasis bilangan prima. Dengan memanfaatkan temuan sains modern dan kajian mutakhir para ilmuwan Muslim terhadap Al-Qur'an, buku ini mengajak pembaca menangkap isyarat-isyarat Al-Qur'an yang tersembunyi dalam kodetifikasi bilangan prima.[1]

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis membuat suatu rumusan masalah , “Bagaimana memahami kemukzizatan Al-Qur’an dengan bahasa universal (matematika)?”.

  1. Pembahasan

Matematika adalah bahasa Tuhan ketika Dia menulis alam semesta.

Galilea (1564-1642 M). Kitab Mulia al-Qur'an mengajarkan pembacanya bahwa "Tuhan menciptakan sesuatu dengan hitungan teliti' (al-Jinn 72: 28). Dalam pandangan al-Qur'an, tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Semua terjadi dengan "hitungan", baik dengan hukum-hukum alam yang telah dikenal manusia maupun yang belum. Bagi Muslim yang beriman, tidak ada bedanya apakah al-Qur'an diciptakan dengan "hitungan" atau tidak, mereka tetap percaya bahwa kitab yang mulia ini berasal dari Tuhan Yang Esa. Pencipta (banyak) alam semesta, yang mendidik dan memelihara manusia. Namun bagi sebagian ilmuwan, terutama yang Muslim, yang percaya bahwa adanya kodetifikasi alam semesta, baik kitab suci, manusia maupun objek di langit, adalah suatu "kepuasan tersendiri" jika dapat menemukan hubungan-hubungan tersebut. Al-Qur'an adalah salah satu mahakarya yang diturunkan dari langit, untuk pedoman umat manusia, berlaku hingga alam semesta runtuh. Ia menggambarkan masa lalu, sekarang dan masa depan dengan cara yang menakjubkan. Prof. Palmer seorang ahli kelautan di Amerika Serikat mengatakan "Ilmuwan sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis didalam Al-Qur'an beberapa tahun yang lalu".[2]

Sungguh hidayah yang luar biasa bagi para ilmuwan yang memeluk agama islam karena keyakinanya sendiri. Hasil dari sebuah proses penelitian yang membutuhkan waktu cukup lama. Seperti yang di jelaskan dalam kutipan di atas bahwa ilmuwan itu sebenarnya menegaskan apa yang telah tertulis didalam Al-Qur’an beberapa tahun yang lalu. Bagi para ilmuwan matematika pasti akan merasa tercengang melihat keindahan pengkodean bilangan prima di dalam Al-Qur’an. Ada begitu banyak angka cantik yang terdapat dalam Al-Qur’an apabila di tela’ah lebih lanjut. Sebelum membahas lebih jauh tentang keindahan angka ajaib dalam Al-Qur’an. Mari kita memahai lebih dekat pengertian dari bilangan prima.

Bilangn prima adalah bilangan yang hanya bisa dibagi dengan bilangan itu sendiri dan bilangan 1. Terdapat sebuah pengecualian angka 1 tidak termasuk dalam bilangan prima. Contoh bilangan prima dari angka 1 sampai 20 yakni 2,3,5,7,11,13,17, dan 19. Apa hubungan bilangan prima dengan Kitab Suci Al-Qur’an? Bila kia tela’ah lebih lanjut. Jumlah seluruh ayat di dalam kitab suci Al-Qur’an berjumlah 114. Angka 114 merupakan angka ajaib. Bilangan prima ke-114 adalah 619, dan 114 adalah hasil perkalian 6 dikali dengan bilangan prima 19. Ternyata bilangan prima ke-19 digunakan sebagai sandi untuk jumlah ayat dalam Al-Qur’an.

Untuk selanjunya yaitu keajaiban jumlah juz yang ada di dalam Al-Qur’an. Untuk memhami keajaiban jumlah juz dalam Al-Qur’an alangkah baiknya kita perdalam lagi pengertian dari bilangan komposit. Bilangan komposit merupakan bilangan selain bilangan prima. Jadi merupakan lawan dari bilangan prima. Bilangan itu dimualai dari 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30 dan seterusnya. Apabila kita lihat ternyata Angka 30 Adalah Bilangan Komposit Yang Ke-19 . lagi-lagi bilangan prima 19 muncul dalm pengkodean Al-Qur’an untuk jumlah juz. Sungguh Maha Besar Allah yang menciptakan sesuatu dengan hitungan yang teliti.

Ternyata keajaiban angka 19 dalam pengkodean Al-Qur’an tidak terbatas jumlahnya. Ada beberapa keajaban yang lainya yang sudah ditemukan oleh ilmuwan matematika muslim, yakni:

a) Kata bismillahirrahmanirrahim, yang merupakan kata pembuka dari surah Al Qur’an terdiri dari 19 huruf.

b) Paket wahyu pertama (QS. Al Alaq (96) ayat 1—5), diturunkan sebanyak 76 huruf atau 19 x 4.

c) Ayat pertama kali turun, (QS. Al Alaq ayat 1), terdiri dari 19 huruf.

d) Surah ke-68, yang diawali huruf nun. Jumlah nun dalam surah tersebut 133 atau 19 x 7.

e) Surah ke-36, yang diawali huruf ya sin, memiliki huruf ya sebanyak 237 dan huruf sin 48. Bila dijumlahkan mejadi 285 atau 19 x 15.

f) Surat ke-13, yang diawali huruf alif lam mim ra’, di mana jumlah alif = 605, lam = 480, mim = 260 dan ra’ = 137, total keempat huruf tersebut 1482 atau 19 x 78.

Selain penjelasan di atas, dalam beberapa kejadian di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari, ada yang mengacu kepada bilangan 19, di antaranya sebagai berikut:

a) Bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun.

b) Komet Halley mengunjungi sistem tata surya kita pada setiap 76 tahun (19 x 4).

c) Tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19 x 11

.

Selain berhubungan dengan kejadian di alam, bilangan 19 juga berkaitan dengan ibadah umat Islam, seperti: Sholat, jumlah rakaat pada shalat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’ masing-masing adalah 2, 4, 4, 3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau 19 x 1286.[3]

Itu adalah penemuan kodetifikasi bilangan prima dalam Al-Qur’an dan kehidupan sehari-hari oleh ilmuwan matematika muslim saat ini. Penemuan ini sifatnya bukan statis (tetap) tetapi dinamis (berubah). Jadi penemuan pengkodetifikasi bilangan prima yang lainya sangat mungkin sekali untuk ditemukan kembali. Sehingga hal ini bisa menambah referensi keajaiban bilangan prima di dalam Al-Qur’an. Mahasiswa jurusan matematika di universitas islam sangat dianjurkan sekali untuk bisa memperdalami Al-Qur’an khususnya ilmu tafsir. Dengan harapan nantinya mereka bisa menemukan keajaiban-keajaiban matematika yang lebih banyak di dalam kitab suci Al-Qur’an.

Rabu, 13 Juli 2011

Gelora Asmara

Pesona bunga anggrek yang merekah di taman surga

Sepasang kupu-kupu tergoda mendekati sekuntum anggrek kuning

Mereka mencicipi manisnya nektar

Serta menghirup harumnya aroma anggrek kuning

Yang memaniskan dan mewangikan jalinan asmara mereka

Indah memang indah seakan-akan dunia hanya milik mereka berdua

Goresan waktu yang mengukir kisah kita

Hanya kau dan aku

Pertemuan yang tak terduga sebelumnya

Takdir yang mempertemukan kita

Atas seijin Allah tentunya

Benih-benih cinta yang mulai tumbuh

Bersemi di dalam lubuk hatiku yang paling dalam

Bergetar tak karuan hati ini

Ketika berdeketan denganmu

Wajah anggunmu yang begitu mempesona

Selalu membayangi dalam tidur malamku

Pertemuan beberapa jam, terasa begitu singkat

Sejam, semenit, sedetik

Tiba-tiba sekejap kau hilang meninggalkanku

Aku menayayangimu dengan setulus hatiku

Rasa yang menurutku sungguh aneh

Yang tak pernah ku rasakan sebelumnya

Kalau boleh jujur

Aku terpesona padamu pada pandangan pertama

Cintaku adalah cinta yang suci, alami, putih dan bersih

Tak ada sedikitpun noda-noda nafsu yang mengotori jiwaku

Kerudungmu membungkus indah mahkotamu

Harum parfummu begitu khas

Mewangikan seluruh tubuhmu

Kau penyemangat dalam hidupku

Pemberi inspirasi dalam setiap puisiku

Aku sebenarnya bukanlah seorang penulis puisi

Aku hanya ingin mengungkapkan gelora asmaraku

Yang menjajah perasaanku selama ini

Sungguh aku terlalu sayang padamu

Seperti rasa sayangku pada keluargaku

Ayah, ibu, dan adik-adikku

Semoga perasaan ini tidak melebihi rasa sayangku pada Allah

Aku tidak mau bergantung pada satu sosok

Yang belum tentu menjadi milikku

Rasa mengasihi memang wajar

Tapi aku tak mau memujamu melebihi pujaanku pada Sang Khaliq

Allah begitu menyayangiku

Memberikan rahmat yang begitu indah

Mempertemukan diriku dengan dirimu

Anugerah terindah dalam hidupku

Mojokerto, 09/07/2011

Oleh : Eki Tirtana Zamzani

Senin, 04 Juli 2011

Heboh Pengumuman SNMPTN

Foto: dokumen pribadi

HASIL tes Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diumumkan serentak 30 Juni lalu. Pengumuman bisa dilihat di surat kabar baik skala nasional ataupun daerah yang telah ditunjuk panitia lokal SNMPTN.

Fakta menunjukkan, tingkat persaingan untuk dapat menembus SNMPTN tiap tahun semakin ketat. Ibarat seleksi lubang jarum, SNMPTN menyaring hanya sekira 21 persen calon mahasiswa yang berhak menempuh pendidikan di 60 kampus perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Dari total 540.943 peserta ujian tulis SNMPTN, 118.233 di antaranya dinyatakan lulus (http://kampus.okezone.com, diakses pada tanggal 30/06/2011 pukul 21:15).

Peminat mahasiswa baru untuk dapat kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur SNMPTN begitu tinggi karena harga formulir pendaftaran dan biaya masuk yang lebih terjangkau dibandingkan dengan jalur mandiri yang diadakan sendiri oleh PTN. PTN juga masih menjadi idaman bagi kebanyakan pelajar SMA yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Karena lulusan sarjana dari PTN masih diperhitungkan dalam bursa persaingan tenaga kerja di Indonesia.

Hal ini dapat kita lihat pada iklan di surat kabar pada kolom lowongan pekerjaan. Dari berbagai lowongan pekerjaan yang kita baca di surat kabar. Pasti kita akan menemukan bahwa kriteria pelamar pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan lebih diutamakan dari pelamar pekerjaan lulusan PTN.

Mahasiswa baru yang diterima di PTN lewat jalur SNMPTN masih menjadi misteri bagi kebanyakan orang. Banyak pelajar yang tidak diterima di PTN lewat jalur tes SNMPTN malah memiliki kecerdasan yang lebih tinggi.

Hal tersebut mungkin disebabkan kebanyakan pelajar yang memiliki kecerdasan cukup tinggi rata-rata hanya mengandalkan kemampuan yang dimilikinya. Mereka mengabaikan kerja keras dan ketekunan dalam belajar. Padahal soal-soal tes SNMPTN tidak bisa dikerjakan dengan cara-cara biasa. Butuh cara-cara khusus untuk dapat menyelesaikan soal yang tidak biasa dikerjakan dengan cara-cara biasa. Sehingga butuh banyak latihan mengerjakan soal-soal SNMPTN tahun sebelumnya untuk dapat lulus tes SNMPTN.

Fenomena mahasiswa baru yang diterima PTN lewat jalur SNMPTN kebanyakan dari pelajar yang biasa-biasa saja. Mungkin disebabkan pelajar yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja telah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari. Ibarat sebuah kapak yang sering diasah pasti akan sangat tajam. Dengan kapak yang tajam tidak akan ada kesulitan untuk menebang pohon sebesar apa pun. Begitu juga dengan pelajar biasa-biasa saja yang telah mengasah otak dan kemampuan dengan berlatih mengerjakan soal-soal tes SNMPTN tahun sebelumnya. Pasti juga tidak akan ada kesulitan mengerjakan soal-soal tes SNMPTN. Sehingga bila mereka berhasil lulus tes SNMPTN sungguh sangat wajar sekali.

Menurut saya, tidak diterima di PTN favorit tidak apa-apa. Tidak perlu merasa berkecil hati ataupun merasa minder dengan teman SMA yang bisa kuliah di PTN favorit. Jangan pernah lupa dengan hubungan antara bibit dan lahan. Lahan bagus memang mendukung bibit yang bagus untuk tumbuh subur dan berbuah dengan baik. Tapi lahan yang kurang bagus pun tidak menutup kemungkinan untuk menumbuhkan tanaman yang berbuah bagus, Tentu saja dengan perlakuan yang berbeda dengan di lahan yang kurang bagus.

Jadi dapat saya simpulkan bahwa hasil itu adalah sebanding dengan apa yang telah kita usahakan. Tergantung dari diri kita sendiri yang akan menjalankanya. Jangan pernah berpikir negatif yakni kalah sebelum bertanding. Tidak diterima di PTN favorit tidak apa-apa. Masih banyak PTS yang kualitasnya hampir setara dengan PTN.

Dan yang terpenting, bila kita bisa menikmati pendidikan di perguruan tinggi merupakan kesempatan yang berharga sekali. Masih banyak saudara-saudara kita yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena keterbatasan biaya dari orangtua.

Eki Tirtana Zamzani. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel Surabaya(//rfa)

Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/07/02/367/475129/heboh-pengumuman-snmptn