Masa Kecilku
Etz, jika membaca coretan ini pembaca mungkin bertanya dalam benak hati yang paling dalam. Kalau penulis boleh menebak isi hati pembaca saat ini adalah 5w+1h. Who, what, when, where, why + how. Sebelum membaca coretan penulis sampai tuntas, dari huruf-huruf yang berjejer membentuk kata. Kumpulan kata-kata yang dipisahkan spasi membentuk kalimat. Kalimat pertama menjorok ke dalam membentuk alinea. Kumpulan alinea sambung-menyambung seperti air yang mengalir disungai berantas. Semoga coretan biografi penulis ini bisa membawa manfaat. Amin . . .
Pembaca sampai tidak sadar telah digiring oleh kata-kata dari coretan yang bersifat persuasif. Kalau bisa penulis ibaratkan membaca seperti menonton sinetron. Apabila tidak dibaca sampai tuntas. Akan menjadi coretan yang bersambung. Alias coretan yang putus ditengah jalan. Pembaca pun semakin terhipnotis untuk segera melahap coretan-coretan penulis. Coretan penulis berlari semakin cepat akibat rasa penasaran pembaca.
Intermeso
penulis lahir dipinggiran kota Mojokerto sebelah timur. Tepatnya dusun randegan, desa kedundung, kecamatan magersari kota mojokerto. Pada tanggal 02/09/1991 dari pasangan suheriyanto dan khotimah. Pembaca pasti penasaran. Siapa etz? Oke akan segera penulis jelaskan. Etz merupakan singkatan nama penulis. Nama lengkap penulis adalah eki tirtana zamzani. Nama memiliki sebuah makna tersirat yang diharapkan orang tua. Begitu juga dengan nama penulis. Eki merupakan nama anak pertama dalam bahasa jawa. Tirta berarti air dalam bahasa jawa. Nama kearab-araban dipercaya kebanyakan umat muslim bisa terlebih dahulu masuk surga. Akhir dari nama penulis pun diambil dari bahasa arab. Yaitu berasal dari kata zam-zam. Air zam-zam yang diminum oleh nabi ismail pada waktu kecil. Saat kehausan & tidak ada air dipadang pasir itu. Akhirnya Allah memberikan sebuah keajaiban. Menurut ayah penulis nama eki juga terinspirasi oleh penyanyi terkenal. Sehingga harapan ayah penulis adalah penulis bisa menjadi orang terkenal. Tapi menurut penulis menjadi berguna jauh lebih penting dari pada jadi orang terkenal. Sesuai dengan hadits nabi sebaik-baiknya manusia adalah yang mempunyai banyak manfaat bagi orang lain.
Mi Darul Huda
Masa kanak-kanak merupakan masa bermain dan belajar. Penulis masuk Madrasah Ibtida'iyah (MI) tahun 1997. Mi Darul Huda adalah yayasan pendidikan islam(ma'arif) dibawah naungan ormas islam nahdlatul ulama. Prestasi penulis pada awal sekolah bisa dibilang kurang memuaskan. Dari 33 siswa penulis menduduki peringkat ke 9 waktu cawu 1. Menurut ibu penulis, penulis agak sulit menerima pelajaran di sekolah. Karena pada waktu kecil, penulis pernah kejang-kejang(akibat demam yang tinggi)
Step adalah kejang-kejang pada anak kecil yang diakibatkan demam yang tidak segera reda. Menurut seorang bidan, setiap kali step bisa mematikan beberapa ribu sel saraf otak. Penulis ingat saat-saat belajar matematika. Penulis tidak pernah les privat, ibu penulis sebagai guru dirumah. Penulis kesulitan untuk menulis angka 2. Seingat penulis memang begitu sulit. Tangan penulis terasa kaku saat menulis di papan tulis. Berkat dorongan orang tua. Setelah lama berusaha akhirnya penulis pun bisa.
Ibu penulis begitu memperhatikan akademik penulis. Waktu kelas 1 ibu penulis selalu menunggu kepulangan penulis. Beliau setiap hari menunggu di depan sekolahan. Ibu penulis pernah saat menunggu aku pulang. Beliau menanyakan hasil ujian pada teman-teman penulis. Kata ibu penulis, "Setiap temanmu yang ku temui & aku tanya nilai mereka. Mereka selalu bilang mendapatkan nilai 100. Giliran aku yang ditanya ibu. Berapa nilaimu ki? Dulu aku jawab 65 bu. Jangan dimarahi ya bu. Tuturku. . .
Hari berganti hari. Ibu penulis tidak tinggal diam. Setiap aku pulang beliau selalu menanyakan nilaiku. Beliau selalu menyuruhku belajar, belajar, dan belajar.
Berkat ketekunanku dalam belajar dan ketelatenan ibuku akhirnya prestasiku mulai membaik. Mulai kelas 2 MI Cawu 2. Peringkatku adalah peringkat ke 3. Peringkat 1 & 2 diraih oleh anak yang sama juga sampa kelas 6. Peringkat ke 2 diraih oleh silvi zatuhrohma. Peringkat pertama diraih oleh ani lestari. Ani adalah anaknya pak ali bawazir. Guru mi di sekolahku. Selain menjadi guru beliau bekerja sambilan sebagai satpam di pabrik pokpan.
Pengumuman kelulusan kelas 6, silvi zatuhrohma menjadi yang terbaik. Yaitu peringkat pertama menggeser ani lestari yang dari kelas 1 selalu peringkat 1. Sudah menjadi kebiasaan di desa kami. Setamat MI, anak-anak melanjutkan sekolah di kota. Dan kepinginya pasti bisa masuk sekolah negeri.
Waktu itu untuk masuk smp di tes masuk terlebih dahulu. Smp favorit di kota mojokerto adalah smp negeri 1 dan smp negeri 2 mojokerto. Teman-temanku yang berhasil diterima di smp negeri adalah : Ani lestari (smp negeri 1), silvi zatuhrahma (smp negeri 6), bowo, fiki, (smp negeri 4), aku, udin dan sakiyu (smp negeri 7). Yang lainya sekolah di sekolah swasta seperti smp pgri, smp islam brawijaya, dan mts brawijaya.
Berlanjut masa-masa smp
lanjutkan maz ceritanya.....
BalasHapusdari: ayuk :)