Rabu, 29 Juni 2011
Minggu, 12 Juni 2011
Rahasia dibalik Peliputan Olmat
Gayungsari Surabaya, Berawal dari membaca sebuah iklan di koran surya. Ada sebuah majalah baru terbit di Surabaya. Namanya majalah ideal. Daftar rubriknya seperti majalah intisari tapi formatnya besar seperti majalah tempo. Majalah ini membutuhkan banyak artikel mulai dari artikel pendidikan, pertanian, kesehatan, psikologi, lingkungan hidup, peternakan, perikanan, liputan,puisi, cerpen, dan masih banyak lagi.
Kebetulan saya menulis artikel berjudul DEMAM "Ujian Nasional". Setelah membaca iklan, di bawah iklan ada nomor kontak redaksi yang bisa dihubungi. Saya simpan kontak redaksi ke ponsel. Setelah itu menghubungi redaksi majalah ideal. Ternyata majalah ini rubriknya luas. Artikel pendidikan kalau memang bermanfaat bagi pembaca bisa dimuat.
Langsung saya mengirim artikel ke email redaksi. Setelah menunggu beberapa jam. Redaksi menghubungi saya kalau artikelku lumayan bagus dan diusahakan untuk dimuat kalau masih ada ruang. Ehm. .Ternyata memang benar artikelku berhasil dimuat edisi bulan mei. Sebagai penghargaan redaksi memberi 5 majalah.
Saya mengambil majalah di daerah semolowaru indah bersama mas minin. Yang selalu saya ingat ketika mengambil majalah adalah ketika sepeda motor yang kita kendarai banya bocor. Ya akhirnya menuntunlah. Cari tambal ban terdekat. Tidak lama menuntun akhirnya ada tempat tambal ban. Setelah menambal langsung kembali pulang. Di rumah membaca artikelku yang sudah saya tulis selama dua minggu. Ada fotoku dimajalah. Senang juga rasanya kalau karya kita berhasil dimuat. Apalagi kalau artikel kita bisa bermanfaat bagi pembaca. Double-double deh senangnya.
Untuk semester ini saya biasanya pulang dua minggu sekali. Alangkah bahagianya ketika kedua orang tuaku membaca artikelku. Terlihat wajah kedua orangtuaku bahagia. Saya bangga karena bisa membawa oleh-oleh karya tulisku.
Menulis memberikan semangat baru dalam kehidupan saya. Sebuah keberuntungan bagi saya karena bisa berkenalan dengan pembina redaksi majalah ideal bapak ernomo. Bulan Mei dijurusan saya ada hajat besar yakni Olimpiade Matematika tingkat Mts/Ma dan SMP/SMA islam se-jawa timur.
Sudah sejak lama saya ingin meliput OLMAT. Berbekal sebagai panitia Sie Dpa(bagian perlengkapan dan angkat-angkat). Ibarat pepatah yakni menyelam sambil minum air. Jadi panitia sambil belajar meliput berita OLMAT sepertinya menarik.
Seperti biasa saya tidak bisa menghilangkan kebiasaan terlambat. Koordinator dpa, saudara fadhil menyuruh saya berangkat jam 6. Sekitar jam 9 saya baru sampai kampus. Teman-teman mungkin sudah biasa melihat saya berangkat terlambat. Karena waktu kuliah juga sering terlambat jadi sudah wajar.
Sudah sampai di gapura IAIN. Saya sebenarnya kebagian menjaga parkir. Disana bertemu dengan mas eri. Wuih keren mas eri karena sudah mengalungkan kartu panitia. Mas eri lalu menyuruh saya mengambil kartu panitia. Yah langsung saja saya berangkat. Di panggung ketemu tutus(pembawa acara olmat). Dia senyum, he he aku juga tersenyum manis, narsis deh aku. ^_^ ha hay.
Setelah mengambil kartu panitia di pesma. Lalu saya kalungkan ke leher. Bangga rasanya memakai kartu panitia. Walaupun jujur saya akui kerjaku kurang maksimal dalam pelaksanaan olmat tahun ini. Kartu panitia ini bentuknya mirip dengan kartu pers yang biasanya dipakai wartawan ketika bertugas.
Job pertamku adalah mengangkat kursi diacara pembukaan untuk peserta dan guru yang mengantar anak didiknya. Lumayan angkat-angkat seperti olahraga pagi. Setelah acara selesai mengangkatnya kembali bangku-bangku ke gema untuk acara seminar. Wuih berkesan banget angkat-angkatnya. Biasanya kalau angkat-angkat saya dengan mas eri. Kita sering bercanda dan saya bilang, "berat sama dijinjing ringan sama dipikul" boso jowone soro-soro bareng seneng yow seneng bareng. " Artinya angkat-angkat bangku bersama makanya juga bersama", sering saya bilang begitu ke mas eri. Sungguh berkesan banget OLMAT tahun ini.
Setelah tugas angkat-angkat selesai. Ganti job meliput OLMAT. Pada rapat terakhir OLMAT, mas sobirin selaku ketua himaptika berpesan pada seluruh panitia OC. Mas sobirin berpesan, "Kalau ada wartawan yang bertanya tentang OLMAT, panitia harus bisa menjawab dengan baik dan benar. Dan biasanya wartawan ada yang memperkenalkan diri terlebih dahulu dan ada juga yang tidak(alias menyamar)". Di rapat OLMAT terakhir panitia SC menjelaskan info tahap-tahap penyeleksian OLMAT. Info yang baik untuk dijadikan berita. Segera saya mengetik info di ponselku. Jadi bila teman-teman melihat saya ya seperti mengetik sms biasa.
Kerja lapangan pertamku adalah ke seminar nasional. Di sana saya duduk dan ngobrol santai dengan mas rudi dan nidom. Sambil mendengarkan seminar dan tidak lupa mencatat hal-hal yang dianggap penting. Ketika info sudah saya anggap cukup. Saya berganti ke lokasi yang dianggap paling menarik. Yakni lokasi yang paling banyak pengunjungnya.
Tujuanku selanjutnya adalah tempat pameran media pembelajaran matematika. Saya bertanya pada panitia yang menjaga media pembelajaran. Rata-rata yang menjaga mahasiswi semester 2. Ketika saya bertanya, mereka menjawab dengan baik. Meskipun ada juga beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab. Tidak lupa saya ketik nama media pembelajaranya di ponsel. Sebenarnya saya ingin mewawancari koordinator sie acara saudara bahrul. Saya bercanda dengan bahrul. " ayo rul tak wawancara,"ehm dia jawab, "ayo ek mbok takoki opo aku" akhirnya aku bingung sendiri mau tanya apa ke bahrul. Wajarlah masih dalam tahap belajar. Karena belum saya persiapkan pertanyaan. Ya akhirnya bahrul pergi. Mungkin bahrul menganggap itu gurauan dariku.
Teman-teman panitia mungkin tidak menyadari kalau saya sedang meliput acara OLMAT untuk dikirim ke majalah. Memang pada hari-h pelaksanaan OLMAT tidak ada satu teman pun yang saya beritahu. Kalau saya sedang meliput OLMAT untuk majalah ideal.
Setelah mendapat berita OLMAT di ponselku. Tinggal menggabungkan potongan berita-berita menjadi liputan. Ehm untuk foto dan nama-nama juara. Saya bekerjasama dengan umi hanik. Hanik dapat tugas meliput pelaksanaan OLMAT untuk buletin aksioma(buletin himaptika). Hanik yang menghubungi panitia SC menanyakan para juara OLMAT. Dan juga mencari file foto olmat kesana-sini. Sungguh perjuangan yang tak kenal lelah buwat sahabatku hanik. Saya berterimakasih banyak pada sampean. Semoga Allah membalas kebaikan sampean.
Hanik juga mengirim artikel peliputan OLMAT ke saya bersama dengan dokumentasinya. Langsung saya kirim ke majalah ideal liputanya hanik. Bahasanya mudah dipahami dan terasa hidup bila di baca. Tapi tiap paragraf agak panjang-panjang.
Tidak lama setelah saya kirim hasil liputanya hanik. Kemudian redaksi memberitahu saya kalau artikelnya hanik harus diedit terlebih dahulu. Saya mengeditnya dan menambahi hasil liputanku. Prosentase liputan 60% punyaku dan 40% punyanya hanik. Akhirnya liputan kita berhasil dimuat di majalah ideal edisi bulan juni. Senang rasanya gabungan hasil liputanku dan liputanya hanik bisa menjadi sejarah pelaksanaan OLMAT IAIN 2011 yang ke-3 kalinya^_^.
Diary di buat di Mojokerto Pukul: 10.58 12/06/2011
Gebyar Olimpiade Matematika
Gayungsari Surabaya, Program tahunan terbesar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika(HIMAPTIKA) IAIN Sunan Ampel Surabaya telah berhasil dilaksanakan tepat waktu pada tanggal 18/05/2011. Program itu adalah Olimpiade Matematika(OLMAT) tingkat MTS/MA dan SMP/SMA islam se-jawa timur. Acara yang bertemakan “meraih prestasi pendidikan sebagai pilar kebangkitan bangsa” ini didukung pula dengan berbagai acara lain yang menarik. Mulai dari bazar buku, band performance, pameran media pembelajaran, education game hingga seminar nasional.
Rabu, 18 Mei 2011 sekitar pukul 9 pagi, Rektor IAIN dan segenap jajarannya beserta beberapa pengurus diiringi oleh tim Banjari menuju panggung. Tampak juga rombongan pembawa 10 Trophy berjalan beriringan. Kanan kiri jalan juga diramaikan dengan kibaran bendera OLMAT oleh Mahasiswa Pendidikan Matematika. IAIN Sunan Ampel Surabaya benar-benar digemparkan oleh kedatangan siswa-siswa berprestasi dari seluruh penjuru Jawa Timur, tidak kurang dari 349 siswa dan sekitar 200 guru pendamping datang untuk bertarung kecerdasan dalam Olimpiade Matematika se-Jatim yang memperebutkan 10 Trophy.
Olimpiade Matematika 2011 dibagi menjadi 3 tahap. Tahap yang pertama yakni babak kualifikasi. Dalam babak ini peserta akan mengerjakan 30 soal multiple choice. Dan akan di ambil 20 peserta terbaik dalam setiap tingkatan untuk maju ke babak semifinal. Untuk tahap yang kedua, yakni babak semifinal. Soal di babak semifinal berupa 10 soal essay. Dalam babak semifinal akan diambil 5 peserta terbaik dalam setiap tingkatan untuk maju ke babak final. Untuk tahap terakhir yakni babak final akan ada tim dewan juri yakni dosen jurusan pendidikan matematika sebanyak 3 dosen. Dalam babak final akan ada dua sesi. Sesi yang pertama yakni peserta beradu kecepatan dalam menjawab soal. Dalam tahap ini ada nilai minus jika jawaban dari finalis salah. Sesi yang kedua peserta mengerjakan soal essay yang bersifat analisis. Setelah mengerjakan mereka harus mempresentasikan jawabanya.
Yang menarik dalam acara ini adalah acara pendukung yang mendidik dan menghibur. Untuk acara yang mendidik diantaranya adalah acara seminar nasional pendidikan bertemakan “Soft Skill and Character Building”dengan pemateri Prof. Dr. Muhaimin Ibrahim, M.Pd dan Drs.Kusaeri, M.Pd dosen matematika IAIN. Serta pameran media pembelajaran matematika. Mulai dari pameran skripsi karya mahasiswa matematika IAIN, dakon fpb(faktor persekutuan besar) dan kpk( kelipatan persekutuan kecil ), deret aritmatika bilangan ganjil, peraga garis bilangan, irisan bidang diagonal pada bangun ruang, papan penjumlahan dan puzzle pytagoras. Semua media pembelajaran ini adalah karya dari mahasiswa jurusan pendidikan matematika IAIN. Dengan media ini pelajaran matematika yang biasanya identik dengan sesuatu yang abstrak(tidak nyata). Bisa menjadi pelajaran yang konkrit(nyata). Karena dengan media ini siswa tidak lagi membayangkan teori-teori matematika yang abstrak. Mereka bisa langsung mempraktekan teori-teori matematika dalam media pembelajaran ini. Sehingga pelajaran matematika pun tidak selalu identik dengan rumus yang berderet panjang.
Pengumuman hasil olimpiade di umumkan bertepatan dengan waktu shalat maghrib. Untuk tingkat MA/SMA islam juara olimpiadenya berturut-turut dari juara I sampai juara harapan II. Yakni dengan nama: Mustakim(SMA Khadijah Surabaya), Muhammad Suef(SMA Khadijah Surabaya), Bakhtiar Yusuf.H(MAN 3 Malang), Rio Ramadhan.D(SMA Wachid Hasyim 2 Taman), dan Amirul Muzakki(SMA Khadijah Surabaya). Sedangkan untuk tingkat MTS/SMP islam juara olimpiadenya berturut-turut dari juara I sampai juara harapan II. Yakni dengan nama: Maulana Hamidy(SMP Ianatut Tholibin), Nisrina Fadhila(SMP Al-Hikmah), Alif Akbar Putra Bharata(SMP Al-Hikmah), Ana Millatul Ummah(MTsN Sidoarjo), A. Ubaihaqi bey (MTs Unggulan PP.Amanatul Ummah).
Event besar ini juga didukung oleh beberapa sponsor, seperti minuman Tornado, TVS, Dannis Collection, PT.Sier, kantor POS Indonesia dan masih banyak lagi. Acara ini tidak akan berakhir sampai senja menghalangi mentari, tetapi akan terus berlanjut sampai generasi Islam mampu menunujukkan taringnya pada dunia sampai kancah Internasional.
Hasil liputan: Eki Tirtana Zamzani dan Umi Hanik, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel
Sumber: majalah bulanan ideal Edisi Ke-3 Juni 2011 halaman 20-21
Baca Juga: Rahasia dibalik Peliputan Olmat
Rabu, 01 Juni 2011
Pesona Budaya Trowulan
Kerajaan Majapahit pada masa jayanya meliputi wilayah Nusantara bahkan meluas sampai seluruh
Bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di Trowulan adalah mulai dari bangunan candi hingga kolam segaran yang menjadi sumber kehidupan rakyat Trowulan di masa lampau. Untuk bangunan candi meliputi candi jati pasar (gapura wringin lawang), candi brahu, candi tikus, candi gentong dan candi bajang ratu. Serta ada juga objek wisata yang begitu terkenal yakni Patung Budha Tidur berukuran jumbo.
Untuk bangunan pertama yang biasanya dikunjungi wisatawan yakni Gapura wringin lawang. Dengan merogoh kocek sebesar dua ribu perak untuk biaya parkir. Wisatawan sudah bisa masuk ke lokasi bersejarah ini. Bangunan ini berlokasi di dukuh wringin lawang, desa jati pasar, kecamatan trowulan. Terbuat dari batu bata merah dengan ukuran panjang 13 meter, lebar 11.5 meter, dan tinggi 15.5 meter. Bangunan ini bukan candi melainkan sebuah gapura. Di sebut Gapura wringin lawang karena bentuknya gapura, yakni seperti pintu (lawang: dalam bahasa jawa) dan didekatnya dulu tumbuh pohon beringin (wringin: dalam bahasa jawa). Bangunan ini berfungsi sebagai gerbang luar dari suatu kompleks bangunan lainya.
Salah satu candi yang berada di trowulan adalah candi brahu. Dengan merogoh kocek sebesar dua ribu perak untuk biaya parkir. Wisatawan sudah bisa menikmati keindahan candi brahu yang begitu mempesona. Candi ini terletak di dusun bejijong, desa bejijong, kecamatan Trowulan. Terbuat dari batu bata merah dengan ukuran panjang 22.5 meter, lebar 20.7 meter, dan tinggi 25.7 meter. Menurut warga sekitar, pembuatnya dahulu saat melekatkan batu bata untuk menyusun candi dengan menggunakan kuning telur. Candi ini sangat unik berdenah bujur sangkar dengan penampilan di keempat sisinya dan arahnya menghadap ke barat. Candi brahu terlihat begitu indah karena dikelilingi dengan flora dan fauna yang begitu mempesona. Floranya berupa taman-taman bunga yang begitu indah. Dan faunanya adalah beberapa pasang kupu-kupu yang bermain di sekitar taman. Menurut sumber yang berupa tulisan dari museum balai penyelamatan arca di trowulan, Candi brahu berfungsi sebagai makam brawijaya I-IV.
Di daerah trowulan juga ada wihara yang begitu terkenal. Wihara itu adalah Mahavihara Mojopahit. Lokasinya terletak di desa bejijong. Di wihara itu ada bangunan Patung Budha Tidur berukuran jumbo dengan warna kuning keemas-emasan. Patung Budha tidur ini biasanya dimanfaatkan sebagai objek wisata. Sehingga para wisatawan pun merasa belum ke Trowulan bila belum mengunjungi Patung Budha Tidur ini. Sebagai kenang-kenangan untuk dokumentasi, wisatawan pun menjadi fotografer dadakan. Mereka berfoto bersama dengan teman ataupun keluarga di dekat Patung Budha tersebut.
Bagi wisatawan yang memiliki hobi memancing. Mereka bisa menyalurkan hobinya dikolam segaran. Dikolam ini wisatawan bisa memancing sepuasnya tanpa dipungut biaya sepeser pun. Kolam segaran pada masa kerajaan majapahit dimanfaatkan sebagai bendungan air. Airnya dimanfaatkan penduduk sebagai pengairan untuk sawah, mencuci baju, mandi, dan lain-lain.
Ternyata peninggalan Kerajaan Majapahit ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Trowulan. Karena menjadi salah satu daerah peninggalan Kerajaan Majapahit. Trowulan menjadi objek wisata sejarah yang begitu diminati baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi warga Trowulan. Sehingga tidak begitu mengherankan sebagian besar mata pencahrian hidup warga Trowulan yakni sebagai pengrajin patung, pembuat sovenir, pedagang di dekat objek wisata, dan juga pemandu wisata.